Misteri Keberadaan Ponsel Lama Ajudan Ferdy Sambo, Diganti Baru Usai Brigadir J Tewas - Semuakabarnesia

Breaking

BANNER 728X90

Friday, August 26, 2022

Misteri Keberadaan Ponsel Lama Ajudan Ferdy Sambo, Diganti Baru Usai Brigadir J Tewas

 


Satu fakta terkait pembunuhan Brigadir J kembali terungkap. Adanya penghilangan ponsel sederet ADC atau ajudan pribadi Irjen Ferdy Sambo.

Ponsel atau telepon seluler ajudan Irjen Ferdy Sambo diketahui ditukar dengan perangkat yang baru. Sedangkan, ponsel Brigadir J belum ditemukan. Hal itu diungkap Komisioner Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR.

Taufan mengungkap, telepon seluler para ajudan Ferdy Sambo, termasuk Bharada Eliezer atau Bharada E ditukar dengan yang baru tepat 2 hari setelah insiden penembakan Brigadir J atau Brigadir Yoshua terjadi.

"Penghilangan dan pergantian handphone. Beberapa ADC itu mereka diambil HP-nya. Tanggal 10 jam 1 pagi mereka dikasih HP baru," ungkap Taufan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/8).

Sedangkan, telepon seluler Bharada E ditukar dengan yang baru pada tanggal 19 Juli silam.

"Bharada E tanggal 19 diambil oleh Mako Brimob, dikasih lagi HP jenis baru," tuturnya.

Dari ponsel yang baru tersebut, hanya didapati isi pesan berbunyi 'Siap Komandan'.

"Dari HP yang antara 10-19 Juli ditemukan ada upaya-upaya membangun skenario yang jawaban-jawaban bawahan ke atasan 'Siap Komandan' itu sangat ketara di situ," ungkapnya.

Sedangkan, ponsel lama yang biasa mereka (ajudan Ferdy Sambo) pegang hingga saat ini belum ditemukan. "Tapi HP tanggal 10 ke belakang termasuk hari H (penembakan Brigadir J) sampai sekarang belum ditemukan," katanya.

Ponsel Brigadir J Belum Ditemukan

Sementara itu, Taufan mengungkap hingga saat ini telepon seluler Brigadir J atau Brigadir Yoshua masih belum ditemukan. Padahal, dalam ponsel tersebut berisi bukti krusial serta dugaan ancaman pembunuhan dari skuad lama yang diceritakan Brigadir J kepada Vera, kekasihnya.

Dugaan pergantian ponsel itu bukan tanpa sebab. Sebab, dalam catatan Komnas HAM para ajudan Ferdy Sambo setidaknya mempunyai 3 grup WA.

"Ada beberapa grup WA dalam catatan kami ada 3 grup WA. Yang itu dulunya pernah ada. Tapi enggak ada karena HP-nya diganti. Terus ada, yang 10 ke bawah enggak ada lagi komunikasi dan sebagainya. Itu yang menurut kami jadi penting untuk dilacak," ungkapnya.

Terkait ponsel Brigadir J atau Brigadir Yoshua, hingga saat ini belum ditemukan.

"Yang kedua memang fisik HP-nya juga hilang. Jadi fisik HP-nya ini tiba-tiba enggak ada. Enggak hanya hp-nya Yoshua. HP-nya Yoshua sampai sekarang belum ketemu," katanya.

Komnas HAM Dorong DPR Desak Polri

Oleh sebab itu, dia meminta DPR untuk juga menanyakan keberadaan HP ajudan Sambo yang ditukar. Taufan khawatir ada pihak yang terjebak lagi oleh skenario Sambo yang lain.

"Jadi mungkin ini bisa juga pada pertemuan dengan Kapolri dan Mabes bisa ditanyakan itu apakah bisa didapatkan. Karena itu sangat penting itu mendukung," ucap dia.

"Kalau enggak, nanti di saat proses persidangan kita khawatirkan sangat sangat bergantung pada keterangan. Meskipun sudah ada pengakuan terbuka sauadara FS ini bahwa dia otak pembunuhan dan otak rekayasa," imbuhnya.

Labfor Periksa Dua Handphone

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut, ada dua handphone milik Brigadir J yang masih diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor). Diketahui, Brigadir J tewas diduga usai baku tembak dengan Bharada E di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (8/7) sore.

"Ya untuk jumlahnya yang pasti sudah diamankan oleh labfor ya, labfor ada dua handphone yang sudah diamankan oleh labfor dan semuanya masih proses pendalaman oleh laboratorium forensik ya," kata Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (22/7).

Dedi menegaskan, tim penyidik dari Labfor masih melakukan pemeriksaan terhadap handphone milik Brigadir J. Namun, ia belum bisa membeberkan secara rinci untuk hasil dari pemeriksaan handphone itu.

"Jadi memang ada beberapa barang bukti yang saat ini masih proses pemeriksaan di labfor ya, antara lain handphone Brigadir J sudah diamankan dan diperiksa oleh labfor. Nanti labfor yang bisa menjelaskan secara scientific," tegasnya. [rhm]

 


Satu fakta terkait pembunuhan Brigadir J kembali terungkap. Adanya penghilangan ponsel sederet ADC atau ajudan pribadi Irjen Ferdy Sambo.

Ponsel atau telepon seluler ajudan Irjen Ferdy Sambo diketahui ditukar dengan perangkat yang baru. Sedangkan, ponsel Brigadir J belum ditemukan. Hal itu diungkap Komisioner Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR.

Taufan mengungkap, telepon seluler para ajudan Ferdy Sambo, termasuk Bharada Eliezer atau Bharada E ditukar dengan yang baru tepat 2 hari setelah insiden penembakan Brigadir J atau Brigadir Yoshua terjadi.

"Penghilangan dan pergantian handphone. Beberapa ADC itu mereka diambil HP-nya. Tanggal 10 jam 1 pagi mereka dikasih HP baru," ungkap Taufan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/8).

Sedangkan, telepon seluler Bharada E ditukar dengan yang baru pada tanggal 19 Juli silam.

"Bharada E tanggal 19 diambil oleh Mako Brimob, dikasih lagi HP jenis baru," tuturnya.

Dari ponsel yang baru tersebut, hanya didapati isi pesan berbunyi 'Siap Komandan'.

"Dari HP yang antara 10-19 Juli ditemukan ada upaya-upaya membangun skenario yang jawaban-jawaban bawahan ke atasan 'Siap Komandan' itu sangat ketara di situ," ungkapnya.

Sedangkan, ponsel lama yang biasa mereka (ajudan Ferdy Sambo) pegang hingga saat ini belum ditemukan. "Tapi HP tanggal 10 ke belakang termasuk hari H (penembakan Brigadir J) sampai sekarang belum ditemukan," katanya.

Ponsel Brigadir J Belum Ditemukan

Sementara itu, Taufan mengungkap hingga saat ini telepon seluler Brigadir J atau Brigadir Yoshua masih belum ditemukan. Padahal, dalam ponsel tersebut berisi bukti krusial serta dugaan ancaman pembunuhan dari skuad lama yang diceritakan Brigadir J kepada Vera, kekasihnya.

Dugaan pergantian ponsel itu bukan tanpa sebab. Sebab, dalam catatan Komnas HAM para ajudan Ferdy Sambo setidaknya mempunyai 3 grup WA.

"Ada beberapa grup WA dalam catatan kami ada 3 grup WA. Yang itu dulunya pernah ada. Tapi enggak ada karena HP-nya diganti. Terus ada, yang 10 ke bawah enggak ada lagi komunikasi dan sebagainya. Itu yang menurut kami jadi penting untuk dilacak," ungkapnya.

Terkait ponsel Brigadir J atau Brigadir Yoshua, hingga saat ini belum ditemukan.

"Yang kedua memang fisik HP-nya juga hilang. Jadi fisik HP-nya ini tiba-tiba enggak ada. Enggak hanya hp-nya Yoshua. HP-nya Yoshua sampai sekarang belum ketemu," katanya.

Komnas HAM Dorong DPR Desak Polri

Oleh sebab itu, dia meminta DPR untuk juga menanyakan keberadaan HP ajudan Sambo yang ditukar. Taufan khawatir ada pihak yang terjebak lagi oleh skenario Sambo yang lain.

"Jadi mungkin ini bisa juga pada pertemuan dengan Kapolri dan Mabes bisa ditanyakan itu apakah bisa didapatkan. Karena itu sangat penting itu mendukung," ucap dia.

"Kalau enggak, nanti di saat proses persidangan kita khawatirkan sangat sangat bergantung pada keterangan. Meskipun sudah ada pengakuan terbuka sauadara FS ini bahwa dia otak pembunuhan dan otak rekayasa," imbuhnya.

Labfor Periksa Dua Handphone

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut, ada dua handphone milik Brigadir J yang masih diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor). Diketahui, Brigadir J tewas diduga usai baku tembak dengan Bharada E di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (8/7) sore.

"Ya untuk jumlahnya yang pasti sudah diamankan oleh labfor ya, labfor ada dua handphone yang sudah diamankan oleh labfor dan semuanya masih proses pendalaman oleh laboratorium forensik ya," kata Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (22/7).

Dedi menegaskan, tim penyidik dari Labfor masih melakukan pemeriksaan terhadap handphone milik Brigadir J. Namun, ia belum bisa membeberkan secara rinci untuk hasil dari pemeriksaan handphone itu.

"Jadi memang ada beberapa barang bukti yang saat ini masih proses pemeriksaan di labfor ya, antara lain handphone Brigadir J sudah diamankan dan diperiksa oleh labfor. Nanti labfor yang bisa menjelaskan secara scientific," tegasnya. [rhm]

No comments:

Post a Comment